LAPORAN PRAKTEK
KERJA INDUSTRI
SISTEM
REM ( BRAKE )
DI
PT. ASTRA INTERNATIONAL. Tbk (AHASS 00002)
Jl. Jend. Sudirman 320 B TElp. 024. 7603900 Semarang
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas
Sebagai
Syarat Mengikuti Tes Semester IV
Tahun
Pelajaran 2012/2013
Disusun
oleh :
Nama : Farid
Haryono
NIS : 4414
Kelas : XI TSM 2
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL
SMK
NEGERI 2 KENDAL
2013
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Tempat : ………………………….
Pembimbing
Du Di,
Joni
Raharjo
|
|
Pembimbing
Sekolah
Setiyo,
S.Pd
NIP 19710816 200801 1 013
|
|
|
|
Kepala
Bengkel
Suhadi
|
|
Kepala
Sekolah
Drs. H. Maryono, M. Pd
NIP.
19640304 198903 1028
|
MOTTO PERSEMBAHAN
MOTTO :
- Yang membuat
kita beda dari orang lain adalah kemauan.
- Kemauan
adalah awal kesuksesan.
3.
Janganlah merasa tidak bisa sebelum mencoba
4.
Pengalaman adalah guru yang paling baik
5.
Displin, Kerja Keras, dan Berdo’a adalah
kewajiban.
6.
Selalu berusaha dan pantang menyerah
7.
Pekejaan sekecil apapun pasti ada
manfaatnya
PERSEMBAHAN :
Laporan ini disusun
untuk dipersembahkan kepada :
1. Kedua
orang tua dan saudara-saudara saya yang selalu mendukung dalam membimbing saya.
2. Bapak
Drs. H. Maryono,
M.Pd selaku Kepala SMK N 2 Kendal.
3. Bapak
Drs.Armunanto Nugroho selaku Kepala
Program Mekanik Otomotif.
4. Bapak
Cipto Edi Wibowo, S.T selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor.
5. Bapak Drs. Agus Basuki.. selaku pembimbing sekolah dalam praktek
kerja industri.
6. Bapak
dan Ibu guru serta staf karyawan SMK N 2 Kendal.
7. Bapak
Nindyatama selaku supervisor PT. ASTRA Internasional. Tbk.
8. Bapak
Suhadi selaku Kepala Bengkel PT. ASTRA Internasional. Tbk.
9. Mas
Joni Raharjo selaku pembimbing di dunia industri.
10. Segenap
karywan PT ASTRA Internasional. Tbk..
11. Semua
rekan yang selalu membantu dan membimbing saya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada
saya sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri sebagai syarat
dalam mengikuti Tes Semester IV
Program Pendidikan
Sistem Ganda ( PSG ) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di SMK N 2
kendal yang merupakan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia industri untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan peserta didik. Serta mengenalkan
dunia kerja dan memberi pengalaman kerja di industri kepada setiap peserta
didik, yang bertujuan agar setiap peserta didik lulusan SMK 2 Kendal siap kerja
untuk industri.
Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Pihak-pihak tersebut antara lain:
1) Bapak
Drs. H. Maryono, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 2
Kendal.
2) Bapak
Setiyo S.Pd selaku Kepala
Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor.
3) Bapak Setiyo S.Pd, selaku guru
pembimbing sekolah.
4) Bapak
Suhadi, selaku Kepala Bengkel PT. ASTRA
Internasional beserta staf, karyawan dan para teknisi.
5) Mas
Joni Raharjo, selaku pembimbing/ instruktur prakerin.
6) Teman
- Teman serta orang-orang yang telah membantu saya.
Demikian laporan ini saya buat.
Apabila terjadi kesalahan kata dalam penulisan atau ada yang tidak berkenan,
saya minta maaf. Maka dari itu saya mengharap kritik dan saran dari pembaca.
Semoga laporan praktek kerja industri ( Prakerin ) dapat bermanfaat.
Kendal, Maret
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN ................................................................................. ii
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...iv
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar
Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri...................................... 1
- Tujuan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri......................................... 2
BAB II URAIAN UMUM...................................................................................... 3
A. Sejarah
Singkat PT. ASTRA Internasional. Tbk (AHASS 00002)................ 3
B. Identitas
PT. ASTRA Internasional. Tbk (AHASS 00002).......................... 3
C. Denah
dan Lokasi PT. ASTRA Internasional. Tbk (AHASS 00002)........... 4
- Struktur
Organisasi PT. ASTRA Internasional. Tbk (AHASS 00002).......... 5
BAB III URAIAN KHUSUS................................................................................... 6
- Kompetensi / Pekerjaan Yang Dikerjakan..................................................... 6
B.
Uraian
Detail Satu Kompetensi..................................................................... 8
BAB
IV PENUTUP.................................................................................................. 28
- Kesimpulan.................................................................................................... 28
- Saran.............................................................................................................. 28
Lampiran
BAB 1 PENDAHULUAN
- LATAR
BELAKANG PRAKERIN
Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 2 Kendal (SMK N 2 Kendal) sebagai salah satu lembaga pendidikan
yang berbasis ketrampilan dan keahlian yang bertujuan menghasilkan
tamatan-tamatan yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing.
Namun dengan adanya keterbatasan sarana prasarana dan
fasilitas yang disediakan sekolah. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
salah satu upaya yang ditempuh SMK Negeri 2 Kendal adalah menerapkan program Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) atau Link and Match
secara blok. Dalam program ini siswa akan bertemu, mempelajari, serta
menggunakan langsung alat-alat serta teknologi yang digunakan dalam industri
sehingga program ini juga disebut praktek kerja industri (Prakerin).
Hal ini juga
diatur Berdasarkan Kep.Mendikbud No. 08C/U/93, tentang kurikulum SMK serta UU No. 2 Th. 1989, tentang Pendidikan
Nasional. Menyatakan bahwa setiap siswa didik SMK harus melaksanakan program
Pendidikan Sistem Ganda, (PSG) yang diwujudkan melalui Prakerin (Praktik Kerja
Industri). Setiap siswa melaksanakan program tersebut selama 4 (empat) bulan.
Sedangkan waktu pelaksanaannya sesuai kebijakan masing-masing sekolah.
- TUJUAN
PRAKERIN
Tujuan
PRAKERIN pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa. Sekolah Menengah Kejuruan untuk mendalami dan
menghayati situasi dan kondisi dunia
usaha yang sesuai dengan Program Keahliannya secara
rinci tujuan dan maksud dapat disebutkan:
1. Meningkatkan, Memperluas, dan memantapkan
keterampilan siswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.
2. Memberikan pengalaman kerja yang
sesungguhnya sebagai usaha memasyarakatkan diri sebelum terjun ke
lapangan kerja dan masyarakat pada umumnya.
3. Menumbuhkembangkan
dan memantapkan sikap professional sesuai yang diisyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri.
- TUJUAN
PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
Setelah
melaksanakan PRAKERIN, setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat membuat laporan serta mengetahui
bagaimana cara membuat dan menyusun
laporan PRAKERIN tersebut yang sesuai dengan acuan
dari sekolah.
Adapun
tujuan dari pembuatan laporan PRAKERIN ini, yaitu:
1.
Merupakan syarat utama untuk mengikuti Tes
Semester IV
Bagi
siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun pembelajaran 2012/2013.
2.
Merupakan rincian dari kegiatan-kegiatan yang telah di lakukan oleh siswa/siswi di Dunia Usaha/Dunia Industri.
3.
Merupakan suatu bukti atas kegiatan praktek keahlian yang dilakukan siswa/siswi di Dunia Usaha/Dunia Industri.
BAB
II URAIAN UMUM
A.
Sejarah
Singkat Berdirinya Perusahaan
PT. Astra Internasional Tbk, Berdiri sejak tahun
60-an pendirinya yaitu Bapak William Jaya Wijaya. Beliau dikenal sebagai orang
yang pintar dan bijaksana, beliau juga orang yang dekat dengan para karyawannya,
Cita-cita beliau dulunya adalah ingin berjualan kacang rebus. Tetapi karena
usahanya belum tercapai maka beliau mencoba berdagang sepeda motor. Setelah
bertahu-tahun berbisnis dengan sepeda motor akhirnya usaha yang dijalani bapak
Wiliam Jaya Wijaya sukses, beliau akhirnya bisa mendirikan PT Astra. Kesukseaan
tersebut tak lepas dari kerja keras beliau selama bertahun-tahun.
PT Astra
tidak hanya bergerak dibidang sepeda motor saja tetapi juga bergerak di sektor
yang lain yaitu suku cadang (spare part), minyak goreng, mobil, dan lain
sebagainya. Sedangkan PT. Astra Internasional. Tbk cab. SMG berdiri sejak tahun
1986, yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman 320 B TElp. 024. 7603900 Semarang. Dan bergerak di
bidang Penjualan (sales), Service, dan Suku Cadang (Spare Part).
B.
Identitas
Perusahaan
Nama Bengkel : PT. ASTRA Internasional. Tbk
(AHASS 00002)
Alamat :
Jl. Jend. Sudirman 320 B Telp. 024. 7603900 Semarang
Bidang Usaha : Penjualan (sales),
Service, Suku Cadang (Spare Part).
C.
Denah
dan Lokasi Perusahaan
PT. ASTRA
Internasional.Tbk
|
Keterangan
:
1.
Dari
Bundaran Kalibanteng
2.
Menuju
ke bundaran Kalibanteng
3.
Menuju
ke Persimpangan Tugu Muda
4.
Dari
Persimpangan Tugu Muda
5.
Jalan
Anjasmoro
6.
Jl.
Jend. Sudirman 320 B
D.
Struktur
Organisasi Perusahaan
Struktur
Organisasi Bengkel
PT.
ASTRA Internasional. Tbk (AHASS 00002)
Keterangan :
a. Branch
Manager (Bapak Brawijaya)
b. Manager
service (Bapak Visiawan Andika)
c. Supervisor
(Bapak Nindyatama)
d. Kepala
Bengkel (Bapak Suhadi)
e. Mekanik
:
1.
Nur Hasan 11.
Oki Kurniawan
2.
Ma’ruf 12. Suparto
3.
Bayu Adi W. 13. Tri Mulyono
4.
M Yacub 16. A’an
5.
Budi S 17. Agung Aprianto
6.
Novri 18. Joni Raharjo
7.
Subari 19. Agung Nopiawan
8.
Doni Kristiawan
BAB
III URAIAN UMUM
A.
Kompetensi/Pekerjan
Yang Dikerjakan
1.
Servis Berkala
a.
Penyetelan Celah klep
b.
Pembersihan Karburator
c.
Penyetelan Karburator dan Putaran mesin
d.
Pembersihan saringan udara
e.
Pemeriksaan dan penyetelan kopling
f.
Pemeriksaan dan penggatian oli mesin
g.
Pemeriksaan kondisi busi
h.
Pemeriksaan, penyetelan, dan pelumasan
rantai roda
i.
Pemeriksaan dan penyetelan rem depan
belakang
j.
Pelumasan kabel gas dan penyetelan throttle
k.
Pemeriksaan dan penyetelan pergerakan
bebas setang kemudi
l.
Pemeriksaan dan pengencangan mur dan
baut
m. Pemeriksaan
roda dan ban
n.
Pemeriksaan dan penambahan air aki
o.
Pemeriksaan lampu-lampu dan horn
p.
Pengecekan tekanan angin ban
2.
Pembersihan kepala silinder (ruang
bakar)
3.
Pembersihan kotoran tangki
4.
Servis komponen CVT
a.
Pembersihan puli primary dan penggantian
grease
b.
Pembersihan/penggantian weight roller
c.
Pembersihan/penggantianV-Belt
d.
Pembersihan puli secondary dan
penggantian grease
e.
Pengecekan/penggantian kampas kopling
5.
Pelumasan Komsteer
6.
Penggantian Komsteer
7.
Mengganti Disc spad (Depan/Belakang) dan
Brake shoe
8.
Mengganti Oli Sock Arsorber
9.
Mengganti Suspensi belakang
10.
Menyetel dan memperbaiki indicator
tangki bahan bakar
11.
Overhoul Mesin matic
12.
Mengganti Rantai Roda
13.
Servis Rem Hidraulik
a.
Pembersiahan Komponen master siliinder
dari kerak
b.
Pembersihan Piston
c.
Pembersihan Caliper
d.
Pengecekan/penggantian seal
e.
Penggantian oli rem
14.
Body Repair (Perbaikan Kendaraan
kecelakaan)
a.
Press T (Front Frok)
b.
Poros sohck
c.
Press Ass Roda
d.
Mengganti lampu-lampu dan cover-cover
e.
Press V-leg racing
f.
Mengganti Speedometer
g.
Press Body depan (mencari Caster)
h.
Mengecat Cover
i.
Pemasangan dan penyetelan V-leg ruji
j.
Press Body belakang
15. Mengganti
ban (menggunakan alat Tyre Changer Machine)
B.
Uraian
Khusus Sistem Rem
1.
Pengertian
Sistem rem
dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan
dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat
dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak
dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut
diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda
sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction)
merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat
untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan
jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak
menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah
bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan
gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan
tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah,
grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif
/ tambahan lainnya
2.
Fungsi Rem
Rem merupakan bagian penting dari sebuah
kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap kendaraan
selalu dilengkapi dengan sistem rem. Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
a.
Untuk mengurangi atau memperlambat
laju kendaraan.
b.
Menghentikan kendaraan.
c.
Sebagai alat keselamatan dan
menjamin keamanan bagi pengendaranya.
Mengingat rem demikian penting
peranannya dan selau berhubungan dengan keselamatn pengendara dan orang lain,
maka tidak berlebihan kiranya jika kondisi rem selalu diperhatikan, dirawat,
serta mendapat pemeliharaan yang baik.
3.
Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem adalah berlawanan
dengan prinsip kerja mesin “ Mengubah energi panas menjadi energi gerak
(kinetik) untuk menggerakkan kendaraan “sedangkan pada perinsip kerja rem
berlaku sebaliknya yaitu : “Mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi
panas untuk menghentikan laju kendaraan
Rem bekerja disebabkan adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek yaitu :
a.
Kanvas rem dengan tromol pada
sistem rem tromol (drum brake), gesekan antara tromol dan kanvas rem akan
dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu sendiri, biasanya gesekan akan berkurang
dan gaya pengereman menjadi menurun ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
b.
Pad dengan cakram pada sistem rem
cakram (disc brake), karena bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya
dapat disalurkan secepatnya sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai
kondisi.
Gambar
3.1 Prinsip kerja rem
4.
Macam
- Macam Rem
Terdapat dua
tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
A) Rem tromol (drum brake) dan B) Rem cakram / piringan (disc brake).
Cara
pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu;
1)
Secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan 2) Secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara
pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik,
sedangkan tipe cakram secara hidrolik.
A. Rem
Tromol ( Drum Brake )
Rem tromol
merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang
digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini.
Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
Konstruksi
rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti:
a.
sepatu
rem (brake shoe) berfungsi sebagai bidang
pengereman dengan cara bergesekan dengan tromol yang mengakibatkan terjadinya
pengereman.
b. tromol (drum) sebagai bidang
pengereman dengan cara bergesekan dengan kanvas rem yang mengakibatkan
terjadinya pengereman.
c. pegas pengembali (return springs)
Sebagai daya pengembali setelah pengereman.
d. tuas penggerak (lever)
untuk menggerakkan cam sehingga kanvas merenggang dan bersentuhan dengan tromol
dan terjadilah pengereman.
e. dudukan rem tromol (backplate)
sebagai tempat dudukan rem tromol.
f. cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem
agar bersentuhan dengan tromol sehingga terjadi pengereman.
g. Seal
untuk pelindung antara lever dengan backplate agar tidak cepat aus.
h. Washer
berfungsi untuk pengunci cam agar tidak bergerak kemana-mana
Cara
pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari;
pedal rem (brake pedal) dan batang (rod)
penggerak. Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar 3.2 dan 3.3 di bawah ini
Gambar
3.2 Konstruksi rem tromol
Pada saat kabel atau batang
penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak (gambar 3.2). Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran
roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas
rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan
kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat
ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran
roda
(1)
Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)
Gambar
3.3 Rem tromol dan kelengkapannya.
Rem
tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan
sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi.
Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan
putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini
terjadi gesekan-gesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil
energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut.
Rem
jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar
dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari
aluminium–alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang
sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu
kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara
mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.
Berdasarkan cara
pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
1)
Tipe
Single Leading Shoe
Rem
tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang
hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu
rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai
titik tumpuan sepatu rem.
Gambar
3.4 Rem tromol tipe single leading shoe
2)
Tipe
Two Leading Shoe
Rem tromol tipe two leading
shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single
leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini
digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan
ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing
shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui
batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan
tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.
Gambar
3.5
Rem
tromol
tipe two leading shoe
Gangguan yang terjadi pada rem tromol
a.
Pengereman kurang pakem (kurang mantep) kemungkinan penyebab : Penyetelan kurang tepat, keausan pada tromol, keausan pada kampas, pemasangan kampas rem tidak benar, kabel rem macet (kurang pelumasan), terjadi kontaminasi padag tromol, terjadi kontaminasi pada kampas.
b. Handle lambat atau terlalu keras untuk kembali
pada posisi semula, kemungkinan penyebab : Terjadi keausan
pada sepatu rem akibat bergesekan dengan nok (tonjolan), terjadi kerenggangan yang berlebihan
antara lengan rem dengan nok, terjadi
keausan/patah, pada per rem, penyetelan
kurang tepat, tromol macet
akibat kontaminasi, terjadi
keausan pada sepatu rem akibat gesekan dengan nok, kabel rem macet (kurang pelumasan, keslahan pemasangan pada tromol
c. Terjadi bunyi pada saat di rem, Kemungkinan
penyebab :
Terjadi keausan pada kampas, terjadi keausan pada ttromol, kontaminasi pada tromol
B. Rem
Cakram ( Disc Brake )
1. Pengertian
Rem cakram
dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara
hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda
dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua
bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc
(plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar
bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya
bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.
Gambar
3.6 Jangka pelengkung sebagai alat pelengkap untuk cabang
meluncurkan cakram dan cakram siap keatas
1.
Tipe Rem Cakram
Menurut mekanisme
penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram mekanis
dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram
hidrolis
Gambar
3.7 Cara kerja rem cakram hydraulic
Pada rem cakram
tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak pad, maka
digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder
master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder. Melalui selang
rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada
di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad
untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.
Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram
(Disk Brake) adalah sebagai berikut:
1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit
kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang
stabil dapat terjamin.
2. Tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua
sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk
tertarik kesatu sisi.
3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence
antara rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal
dapat beroperasi dengan normal.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan akan
dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.
Dari beberapa
keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk rem depan. Karena pada
saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan kebagian depan maka perlu
menempatkan rem cakram pada rem depan. Baru-baru ini untuk meningkatkan tenaga
pengereman digunakan double disc brake sistem (rem cakram untuk rem depan dan
belakang)
Gambar
3.8 Pengambangan konstruksi cakram
2. Cara kerja rem cakram:
Saat tangkai rem
atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang digunakan
kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah
reservoir yang berisi cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana
tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi
tuang atau aluminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung dari
pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal yang
baik dengan silindernya, dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup
karet untuk mencegah kebocoran cairan.
Cara kerjanya:
Saat tangki rem
ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih jauh. Tutup
piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh.
Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper
lewat hose dari rem (brake hose). Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan,
piston tertekan kembali ke reservoir lewat port kembali (lubang kembali).
Sebelum bekerja
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad tidak menyentuh piringan
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen – kecil
Pada saat bekerja
- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk besar
- Gesekan – besar
- Gaya pengereman besar
Bebas pengereman
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- Gaya pengeremen =
Gambar 3.9 Cara kerja rem cakram
Gambar 3.10 master silinder pada rem depan
Keterangan :
1 Reservoir cover 7
Brake lever 12 piston
assembly
2 Diaphragm plate
8 Lever pivot bolt 13 spring
3 Rubber diaphragm 9
Pivot bolt locknut 14 rubber boot
4 Protector 10 Dust boot 15
sealing washer
5 Clamp 11
Circlip 16 banyo bolt
6
Brake light switch
3.Komoponen-Komponen Rem Cakram
a. Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master
silinder.
b. Piston master silinder, berfungsi menekan oli dari
reservoir untuk disalurkan kerumah piston.
c. Reservoir, berfungsi untuk tempat penampungan oli
rem.
d. Selang, berfungsi sebagai saluran oli rem dari master
silinder ke rumah piston.
e. Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas rem
saat proses pengereman.
f. Kampas, media gesek dengan disc pad.
g. Disc pad / piringan cakram, berfungsi sebagai media
gesek dengan kampas.
h. Kaliper tempat piston rem.
i.
Seal perapat
cairan fluida
Gambar 3.11 komponen master silinder rem belakang
4.Cairan Minyak Rem (Brake Fluid)
Cairan minyak rem
harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin, dan mamiliki titik didih
yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan minyak rem biasanya
menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih rendah akibatnya
kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti secara berkala.
A.
SUMBER-SUMBER
KERUSAKAN PADA SISTEM REM
Tabel
di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem yang umum
terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan
menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).
Gambar 3.12 Part Rem
1.
Cara Pengecekan Sistem
Pengereman
a. Jarak
Main Bebas Handel Rem
Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung
handel.
Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan
penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem
depan sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat. Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur
penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan
penyetelan terakhir jarak main bebas.
b. Jarak
Main Bebas Pedal Rem
Ukur
jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem.
Jarak
main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem
belakang sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan. Catatan:
Pastikan
bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem,
setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.
c. Mengeluarkan
Udara dari Saluran Minyak Rem
Udara
yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang
menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder,
berarti mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake. dengan cara
sebagai berikut:
1.
Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang
pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
2. Pasang selang pada katup pembuangan
caliper, dan masukan ujung yang
satunya pada tempat penampungan.
3. Tarik dan lepas tuas
rem beberapa kali dengan cepat dan jangan dilepas. Longgarakan klep pembuangan agar
minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan
ketegangan dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian
tutup klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka
klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa
4. Tutup katup
pembuangan dan lepaskan sambungan selang. Isi tabung reservoir di atas
garis lower limit.
2. Perawatan dan pemeliharaan Rem
Perawatan
dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan dan ketelitian,
mengingat rem demikian penting perannya dan selalu berhubungan dengan soal
keselamatan pengendara dan orang lain,
Ada dua jenis
rem yang digunakan, yaitu rem tromol (drum brake) dan rem cakram (dics brake), lebih lengkapnya
dijelaskan dalam uraian berikut:
i. Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.
Tindakan
perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum brake) dapat dilakukan dengan
cara atau langkah sebagai berikut:
a. Mengusahakan
keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur, karena adanya kotoran
tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan pendinginan sekitar tromol
menjadi berkurang.
b. Menggunakan
kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas rem yang berkurang
tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang baru.
c. Menyetel
unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
d.
Selalu memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena setelah
dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa menjadi tipis.
ii. Perawatan
dan pemeliharaan rem cakram
Sepeda
motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap harus mendapat
perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal dan memuaskan.
Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai
berikut:
a. Mengusahakan
keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran (debu, lumpur dan
sebagainya)
b. Memeriksa
permukaan minyak rem dan kondisi minyka rem, apabila perlu menambah atau
mengganti minyak rem gunakanlah minyka rem dengan tipe dengan jenis yang sama,
dan tidak menimbulkan kerusakan pada pipa. Tidak merusak karet-karet dan tidak
mudah menguap.
c. Menggunakan
pad rem yang berkualitas
iii.Periksa bagian piringan dari goresan
iv.Pemeriksaan dan penyetelan rem tromol (Drum Brake)
Rem
tromol bekerja menghentikan roda dengan gesekan yang terjadi bila lapisan
sepatu rem (Brake shoe Lining) ditekan terhadap tromol dari rem oleh karena itu
lapisan sepatu rem menjadi aus. Ini akan menambah clearance diantara sepatu rem
dan tombol (drum) sehingga tidak menahan laju kendaraan dan sepeda motor tidak
dapat berhenti.
untuk
menghindari hal tersebut diatas maka rem sepeda motor harus senantiasa
diperiksa dan distel sesuai dengan prosedur buku manual merk sepeda motor
tersebut.
Prosedur
pemeriksaan rem sepeda motor jenis tromol umumnya setiap sepeda motor memiliki
kesamaan. Apabila kita akan memeriksa dan menyetel rem tromol harus
diperhatikan pada bagian mana (roda depan atau belakang) rem tersebut akan
diperiksa atau distel, karena prosedur pemeriksaan dan penyetela rem bagian
depan dan belakang ada sedikit perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan prosedur
yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan dan penyetelan rem sepeda motor.
Penyetelan rem
Untuk melihat kondisi rem tromol
sebelum dilakukan penyetelan terlebih dahulu, setelah rem tersebut banar-benar
tidak dapat disetel untuk memperoleh kondisi yang sesuai dengan kebutuhan dan
keamanan
a. Lepaskan
mur pengunci (locknut) kemudian putarlah penyetel, bila jarak diantara ujung
lengan dan throttle grip telah sesuai dengan spesifikasi, kencangkanlah mur
pengunci, periksa sekali lagi jarak antara ujung lengan dengan “throttle grip”
Gambar3.13 Menyetel Rem
depan
b. Bila
penyetelan tidak mungkin lagi meskipun penyetel telah dilonggarkan sampai
limitnya, lakukan langkah berikut :
1. Lepaskan mur
pengunci
2. Kencangkan
penyetelan sampai berhenti
3. Kencangkan baut
pengunci
c. Setelah penyetelan rem bagian atas selesai,
selanjutnya periksalah setelan rem bagian bawah, dengan langkah sebagai berikut
:
1. Putar rem penyetel pada ujung kabel rem bagian bawah sesuai dengan spesifiksasinya.
2. Pastikan ujung kabel yang ditetapkan pada sisi
grip tangan telah ditetapkan pada lengan rem
3. Putar mur penyetel sesuai alur dan harus diputar
sedemikian rupa agar sesuai dengan pena.Pemeriksaan
Setelah dilakukan
penyetelan tetapi rem tidak dapat bekerja dengan baik maka lakukan langkah –
langkah pemeriksaan sebagai berikut
:
a.
Pemeriksaan
apakah tanda pada plat indicator lapisan sepatu rem telah berada diluar limit/
batas keausan. Bila sudah diluar batas keausan mak sepatu rem harus diganti. Nilai standart =.........mm, batas limit=.......mm
Gambar3.14
Limit keausan
kanvas
rem
b.
Apabila sepatu rem harus diganti lakukan
langkah pemeriksaan setelah roda depan dibuka
c.
Setelah roda dibuka dan sepatu rem harus
diganti, lakukan langkah pemeriksaan sebagai beikut :
1.)
Periksa apakah ada guratan pada bagian
dalam permukaan dari pada tromol remnya
2.)
Apabila Guratan – guratannya tidak
terlelu serius, licinkan dengan menggunakan kertas amplas nomor 400 – 500
Gambar3.15 Rekondisi dengan memakai
kertas amplas
3).
Bersihkanlah Tromol dengan cara meniupkan udara
kompresor atau lap dengan kain sampai bersih.
4).
Ukur diameter dalam tromol dengan menggunakan jangka sorong (vernier caliper),
perhatikan di atas keausan tromol sebagai berikut :
Diameter Bagian Dalam
Standar Batas Pemakaian
|
Belakang
|
130
mm
|
131
mm
|
Depan
|
110
mm
|
111
mm
|
Gambar3.16 Mengukur diameter dalam
rem tromol
5).
Apabila terlihat ada keretakan pada bagian tromol atau luka yang garisnya
dalam, gantilah tromol. Untuk peggantian tromol lakukan di bengkel servis
3.
Membongkar dan merakit kembali
Untuk melakukan langkah
membongkar/ membuka rem tromol bagian depan, lakukan langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Siapkanlah
alat yang akan digunakan, minimal 1 set tool bok lengkap.
b. Bukalah
kabel rem pada bagian bawah.
c. Kendorkan
mur dan lepaskan poros roda – rodanya
d. Lepasakan
roda
e. Lepaskan
panel sub assy
f. Lepaskan
pena pengambung
g. Lepaskan
tuas rem
h. Lepaskan
pegas sepatu rem
i. Lepaskan
cam rem
j. Lepaskan
sepatu rem
Setelah dibuka dan
dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada komponen yang rusak segera
ganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik dari langkah membukanya
BAB IV PENUTUP
Puji syukur alhamdulillah penulis haturkan atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat terselesaikan
.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya
bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan laporan ini, tentunya tidak lepas dari
kekurangan karena adanya keterbasaan pengetahuan dan buku panduan yang penulis
miliki.
Apabila masih ada kesalahan dalam penyusunan atau
pembuatan laporan ini, penulis mohon ma’af sebesar-besarnya.
A. Kesimpulan
Untuk
bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja, praktik
langsung didunia usaha
mempunyai peranan sangat penting
dalam menimba ilmu apapun
yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik Kerja Industri perlu diadakan untuk
menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah melaksanakan progam
Praktik Kerja Industri ini, banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dan semoga dapat berguna dikehidupan yang akan datang guna
meningkatkan sumber daya manusia. Melalui praktik kerja dengan objek yang
sebenarnya kemampuan seseorang akan
berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu memang terbukti dengan diadakannya
Prakerin kemampuan siswa jauh meningkat.
Setelah melaksanakan program prakerin ini dapat
disimpulkan bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun sistem
yang ada didalamnya sangatlah diperlukan untuk,menjaga performa mesin agar
selalu stabil dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya suatu
kekurangan.Karena sepeda motor mempunyai banyak komponen yang saling
terkait,sehingga bila salah satu komponen sepeda motor mengalami kerusakan
dapat mengurangi kinerja sepeda motor atau bahkan dapat membuat sepeda motor
tidak bisa hidup.Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang
baik dan benar sesuai standar operasional kerja dan buku pedoman pemeliharaan
yang ada.
B.
Saran
Setelah
melakukan program prakerin, ada beberapa saran dari saya antara lain:
1.Sekolah
Ø
Memberikan
pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca melaksanakan program prakerin.
Ø
Memberikan
motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan prakerin lebih
semangat.
Ø
Memberikan
bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan dunia usaha.
Ø
Mengajarkan
etika di dunia usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan
yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat usaha.
Ø
Selalu
mengawasi siswa yang prakerin agar siswa yang menyeleweng bisa ditegur.
Ø
Lebih
meningkatkan sosialisasi ke dunia industri,untuk lebih mengetahui kemajuan
teknologi dewasa ini.
2.Industri
Ø
Memberikan
pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah prakerin selesai siswa bisa
mengatasi suasana kerja didunia usaha yang sebenarnya.
Ø
Memperluas
bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan dan jika bengkelnya
bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah banyak seiring dengan tempat
yang semakin luas.
Ø
Perlunya
promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan perkembangan zaman
agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
Ø
Memberikan
kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa membuktikan kemampuan yang
dimilikinya.
Ø
Alatnya
lebih dilengkapi lagi karena ada beberapa alat yang belum ada.
Didalam buku laporan
ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penggunaan bahasa dan
kata-kata yang tepat, oleh karena itu saya(penulis)mohon maaf,bagi pembaca yang
mempunyai kritik dan saran yang membangun saya akan menerimanya dengan senang
hati demi kesempurnaan laporan ini.
LAMPIRAN