Meningkatkan performa dan tenaga
tunggangan besi dengan cara bore up saat ini menjadi pilihan para
pemodifikasi motor. Dengan cara ini dianggap lebih hemat dan praktis.
Bore up adalah mengganti ukuran
piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston
pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik
menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat
pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan
rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi
mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM)
Janganlah asal melakukan bore up.
Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran
diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor
memiliki ketebalan liner yang berbeda.
Teknik bore up terbagi menjadi 2,
yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner
silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder,
Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang
dikorbankan ketika silinder makin besar.
Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.